Seoul, Korea Selatan - Korea Utara Kamis mengancam untuk melancarkan "perang suci" (sacred war) setelah Korea Selatan selesai latihan militer besar di dekat perbatasan antar-Korea volatile.
"Angkatan bersenjata revolusioner dari DPRK (Democratic People's Republic of Korea) sepenuhnya siap untuk melancarkan perang suci keadilan gaya Korea berdasarkan penangkal nuklir kapan saja diperlukan," kata menteri pertahanan Korea Utara Kim Yong Chun, menurut kantor berita milik negara.
"Wayang Korea Selatan provokasi yang dilakukan pasukan militer seperti kuburan sebagai memperbaharui mereka penembakan terhadap DPRK selama latihan baru-baru ini mereka untuk perang agresi di Laut Barat Korea," kata Chun. "Hal ini menunjukkan bahwa skenario musuh untuk agresi yang ditujukan pada awal Perang Korea yang lain, telah mencapai tahap pelaksanaannya.
Para pejabat AS tampak terkesan oleh ancaman.
"Sayangnya, Korea Utara kembali ke trik lama yang bermusuhan," tulis juru bicara Departemen Luar Negeri PJ Crowley dalam posting Twitter. "Kami memerlukan tindakan konstruktif, bukan retorika dipanaskan."
Latihan lama direncanakan Korea Selatan, ditagih sebagai tanah terbesar dan latihan udara musim dingin, dilakukan hanya 15 kilometer dari perbatasan Korea Utara.
Lebih dari 800 personil militer, jet tempur dan rudal anti-tank mengambil bagian latihan inthe di Pocheon, yang juga melibatkan lebih dari 100 jenis senjata.
Latihan ini berlangsung di wilayah Korea Selatan tak terbantahkan tetapi itu adalah waktu yang mengkhawatirkan di wilayah ini. Ketegangan telah memuncak sejak tenggelamnya kapal perang Cheonan Korea Selatan Maret lalu, menewaskan 46 pelaut.
Korea Selatan dan masyarakat internasional menyalahkan Korea Utara untuk insiden Cheonan, tetapi Pyongyang membantah tuduhan itu.
Kemudian, bulan lalu, Korea Utara mengatakan angkatan laut Selatan ditembakkan ke perairan Utara dan sebagai pembalasan, itu dikupas Yeonpyeong Pulau, menewaskan empat warga Korea Selatan.
Korea Selatan mengatakan pihaknya Angkatan Laut itu hanya memegang latihan dan melakukan latihan angkatan laut yang sama lagi pada hari Senin, menggambar ancaman dari Pyongyang bahwa hal itu akan menyerang lagi. Tapi itu tidak terjadi.
Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak telah kata-kata kasar untuk Korea Utara pada hari Kamis.
"Dalam kasus lain serangan mendadak, negara harus memulai serangan balasan tanpa ampun," kata Lee.
Permusuhan datang di tengah transisi di Korea Utara - pemimpin yang sakit Kim Jong Il diyakini dalam proses pengalihan kekuasaan kepada putranya, Kim Jong Un. Beberapa analis percaya bahwa perubahan internal yang akan datang telah mendorong otot yang Utara untuk flex militer.
Korea menjadi sebuah negeri yang terbagi setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II: Demokrasi Selatan-komunis Utara.
Selama enam dekade terakhir, pertempuran kecil telah berulang kali menyala sepanjang kedua perbatasan darat dan laut karena masing-masing negara bertujuan untuk menyatukan kembali semenanjung sesuai dengan ketentuan sendiri dan sistem pemerintahan. Mematikan terjadi bentrokan angkatan laut di sepanjang garis demarkasi tahun 1999, 2002 dan 2009.
